Kenali Tren Blogging 2022

 

Blog saat ini sudah menjadi bagian dari mata pencarian yang sangat menjanjikan, beragam kesempatan mendapatkan materi melalui blog terbuka. Mulai dari content placement atau artikel yang membangun reputasi online dan backlink melalui blog, review produk, adsense atau memperoleh iklan dari konten online di blog, dan lain sebagainya.



Tapi tentu saja untuk membuat blog bisa dijadikan mata pencarian dan menghasilkan materi, tidak hanya sekedar membuat blog, mendaftakan domain, dan menulis tanpa arah. Sebab tujuan dari klien bekerjasama dengan blog kita agar produk mereka sampai ke publik, membangun reputasi, pemasaran, dan link building yang sangat penting bagi website mereka.

Jika blog kita tidak terindeks google atau mucul di mesin pencarian google, tidak menarik publik untuk membaca apa yang disajikan atau ditulis di blog kita. Blog sesungguhnya seperti toko yang semakin menarik, semakin lengkap, semakin nyaman, dan memenuhi semua kebutuhan akan banyak didatangi pengunjung. Lalu  bagaimana agar blog kita ramai, sehingga nulisnya semangat?


Semangat dong, jika blog yang kita buat, kita isi dengan konten yang memerlukan waktu, tenaga, pikiran, dan lain sebagainya, menghasilkan materi. Terutama para Mama, pasti punya kebahagiaan sendiri ngeblog di rumah saja, dapat bonus materi tidak sekedar buat shopping, tapi juga tabungan loh.


Nah, salah satunya yang jangan kita lupakan , menulis dengan mengikuti tren terbaru, biar tetap kompetitif juga dong. Berikut ini sebagaian tren blog 2022 yang bisa kalian terapkan:


1.         Konten Visual, seperti foto, infografis, grafik, video, karena konten visual membuat pembaca memahami isi konten tanpa harus membaca sepenuhnya. Sebab sebuah penelitian menyebutkan, pembaca cenderung mencari informasi yang cepat dan efisien.

2.         Menulis dengan jujur, dalam arti tidak membuat pernyataan yang tidak memiliki bukti, seperti mereview produk yang kalian belum mencobanya sendiri. Karena saat ini pembaca sangat kritis dan butuh info yang jujur.

3.         Pengguna seluler semakin meruyak, hampir semua orang menghabiskan waktu dengan seluler, jadi buat blog kalian benar-benar  nyaman untuk pembaca yang mengunakan seluler. Karena itu buat blog dan konten yang optimal untuk seluler, gunakan web responsif seluler.

4.         Ringkasan TL;DR (too long, did’t read) banyak pembaca tidak ingin menghabiskan waktu untuk mendapatkan point artikel yang dicarinya, jadi ada baiknya di postingan atas atau awal diberikan ringkasan tentang isi artikel yang kalian tulis.


Dengan mengikuti tren 2022 ini juga akan membuat peluang sukses, di mana blog akan lebih banyak dikunjungin, dan tentu saja membuka peluang job di 2022. Bagaimana, Ma? Masih maju mundur untuk membuat blog atau berkarir di dunia blogging? Atau jangan-jangan belum paham sama sekali dengan ngeblog?


Tenang Connecting Mama memiliki kelas blogging bagi pemula, di mana Mama benar-benar akan dibimbing membuat blog dari awal atau dari nol oleh para Mamin Connecting Mama. Didampingi bagaimana membuat konten yang enak dibaca dan pesannya sampai ke pembaca. Bagaimana cara mengikutinya? Pantau terus akun instagram Connecting Mama ya, supaya tidak ketinggalan karena kelas bloggingnya terbatas.


Penulis : Eni Martini

www.duniaeni.com

14 komentar:

  1. Nulis blognya yang pendek aja ya karena males baca panjang-panjang wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Giliran nulis novel bisa yang 150 bab wkwkwkw, bisa gak nulis blog 150 bab? DA langsung nanjak tuh

      Hapus
  2. tips-tips nya connecting mama memang selalu bisa jadi bahan koreksi buat blog sendiri deh. Makasih ya....

    BalasHapus
  3. Sebenernya panjang atau pendek tergantung kebutuhan si pembaca, kalau pembcanya tertarik dengan tulisannya misal produk yang direview, pasti maunya sedetail mungkin. Atau misalnya pengalaman ke tempat wisata. Kalau aku sih gitu. Tapi klo ga tertarik, pasti skip deh bacanya...

    BalasHapus
  4. Bedanya ngeblog dulu dan sekarang, sekarang ini memang harus mengikuti tren terbaru, seperti konten visual, kalau tidak bakal ketinggalan dan tidak dilirik oleh brand karena blogger2 baru cerdas2.

    BalasHapus
  5. Info yang berguna sekali, min. Diriku sendiri sebagai pembaca juga ngga suka baca lama2 sebenarnya dan makin betah kalau banyak grafis juga video

    BalasHapus
  6. PR banget nih buat saya yang kadang kalau sudah keasyikan nulis bisa terlalu panjang. Syukurnya selama ini para pembaca emang beneran pada baca (menurut pengakuan mereka sih). Tapi yaa itu, mesti belajar juga jenis tulisan seperti apa yang bikin betah pembaca.

    BalasHapus
  7. betul sekali orang akan mencari informasi yang secara ringkas dan cepat memberikan informasi untuk mereka, jadi sepertinya tulisan ringkas dengan gambar sebagai simpulan lebih menairk bagi para pembaca ya

    BalasHapus
  8. Konten visual memang penting dalam suatu blog dan tulisan. Apalagi bagi pembaca yang tidak punya banyak waktu. Tapi ini jadi kendala juga bagi saya karena membuat konten visual tuh butuh waktu lebih lama. Jadi kadang draft tulisan sudah siap tapi mandek nggak diposting karena konten visualnya belum kelar.

    BalasHapus
  9. Trend blogging makin berkembang aja ya ma.. daripada sekadar curhat. Lebih baik blognya semakin dimanfaatkan untuk menarik pembaca lebih banyak

    BalasHapus
  10. Wah terima kasih infonya, Ma. Semakin ke sini memang blog semakin besar ya tantangannya nggak cukup lagi hanya bisa menulis tapi kita juga harus menguasai banyak hal kayak desain sampai seo

    BalasHapus
  11. Connecting Mama selalu bisa memberikan dukungan terbaik untuk para Mama agar bisa menekuni dunia blogging dengan menyenangkan.

    BalasHapus
  12. Aku masih belum bisa lho untuk yang poin 4. Kalau nulis ringkasan gitu bukannya nanti pembacanya malah cepat pergi ya dan bikin bounce rate tinggi? Kayanya CM perlu bikin kelas penulisan niih biar aku bisa belajar banyak

    BalasHapus
  13. Karena trend blogging 2022 itu adalah blog diakses melalui handphone, maka sebaiknya menulis blog itu tidak rapat-rapat seperti menulis novel.

    Trend blogging 2022 itu, menulis blog dengan paragraf yang pendek-pendek saja, karena psikis mata pemirsa lebih betah dengan artikel seperti itu.

    Artikel panjang pun tetap dibaca sampai selesai jika mata penonton betah melihat paragraf yang pendek-pendek.

    BalasHapus