5 Tantangan Menjadi Mama Digital



 

Ketika terjun ke dunia digital tentunya Mama akan merasakan pasang surut ombak bernama tantangan ya, Ma. Tidak mungkin kan mulus-mulus saja. Dan hal ini wajar. Kita hanya butuh percaya dan sabar dalam berproses.


Kira-kira tantangan apa saja ya yg kerap terjadi di dunia digital? Berikut 5 Tantangan yg pernah MaMin alami :


1. Rentan Komentar Toxic 

 

Baik di dunia nyata maupun dunia maya, lumrah pasti ada yg suka dan yg tidak. Selama kita memposting yg baik tidak melanggar norma maka lanjutkan saja, tidak usah pedulikan komentar negatif netizen. 

 

Karena kenyataannya di era digital ini jari lebih jahat dibandingkan lidah. Serem ya. Tak perlu khawatir Ma, kalau kata kata anak muda "Ga usah baperan". Teruslah berpikir positif ya Ma, jangan sampai komentar toxic mematahkan semangat Mama.

 

2. Manajemen Waktu 


Tantangan terhebat dalam urusan waktu ini adalah manajemnnya. Bagaimana bisa menjadi hal terberat, Ya pasalnya waktu sedetik pun tak bisa diulang kan Ma?

 

Oleh karena itu, walaupun dunia kita termasuk dunia bebas, waktunya suka-suka, tetap saja milikilah manajamen yg baik agar Mama tak keteteran dalam menjalani peran sebagai Mama Digital. Karena biasanya setelah keteteran terbitlah bad mood. Duh, jangan sampai ya Ma.


3. Miliki To Di List


Masih nyambung dengan manajemen, Mama perlu memiliki buku atau catatan yg berisi rencana mau ngerjain apa hari ini. Dalam membuatnya harus berdasarkan skala prioritas ya Ma. Mana yg urgent butuh segera dikerjakan mana yg masih bisa dilakukan besok.


4. Hati-hati dengan kata "Nanti"


Ada deadline kerjasama ni besok, ah nanti sajalah masih a da waktu esok, bisa dikerjakan pagi. Pagi menjelang, nantilah siang sajalah, begitu seterusnya hingga malam tiba, kita bagai dikejar-kejar waktu. 

 

Grasa-grusu, akhirnya tidak optimal dalam mengerjakannya. So, penting sekali untuk bermusuhan dengan kata "Nanti" ya Ma. Kalau kata Bimbo : Berbuat baik janganlah ditunda-tunda, uhuks.

 

5. Client Yg Rewel 


Ketika Kita sudah mulai bekerjasama. Karakter itu akan terlihat aslinya. Ada Client yg easy going, tak jarang pula ada yg suka menuntut lebih dari kesepakatan. Bahkan kadang berbelit-belit ketika dimintai hak Kita. 


Selowin aja ya Ma, tetap bersikap profesional dan tunjukkan MoU diawal agar kembali ke kesepakatan awal.

 


Nah, gimana Ma? Siap menaklukkan tantangannya? Terus semangat ya Ma, jadilah pemenang versi Mama sendiri.

 

***

Penulis: @shinefikri

www.shinefikri.com





21 komentar:

  1. Nah ini nih yang masih jadi tantangan banget buat aku aplg saat mood gak bagus suka nunda nunda waktu atau bilang ah nanti aja.

    BalasHapus
  2. betul semua itu... komentar toxic bisa bikin down. Dan nanti itu jadi kendala banget, akhirnya ga jadi jadi mau nulis.

    BalasHapus
  3. Jadi mamak digital kalau aku jujur lebih ke point 1. Soalnya aku tinggal di desa pedalaman, jadi di bilang ini dan itu. Padahal aku pun dirumah juga kerja cari cuan

    BalasHapus
  4. Klien menuntut lebih dari kesepakatan itu rasanya memang...hadeuh banget. Makin hadeuh kalau bayarannya ternyata mulur dan mulur lagi :D Makanya kalo udah dapat klien yang asik, mesti dijaga baik-baik.

    BalasHapus
  5. Saya masih berusaha membuat kata "nanti" nih. kArena keseringan kalau menanti-nantikan pekerjaan suka kebablasan akhirnya ketinggalan deh

    BalasHapus
  6. naah saya banget nih, manajemen waktunya masih amburadul dan masih sering nanti-nanti. huhuh, makaasih ya Mam dah diingatkan lagi dengan postingan ini :)

    BalasHapus
  7. Kata "nanti" itu memang jadi ujian sih ya. Msti ubah mindset supaya jangan menunda-nunda mengerjakan sesuatu. Karena bisa jadi masalah deh pokoknya. Kalo bahasa suami ku Jangan Jadi Gapatar alias Generasi Apa-apa Entar hahahaha

    BalasHapus
  8. Hahaha klien yang rewel emang yaaa
    Soal komen toxic tu emang kudu dikuat2in deh, kalau aku pribadi yang penting bikin konten bermanfaat dan gak bikin konten yang aneh2 apalagi kalau gak menguasai materinya

    BalasHapus
  9. Manajemen waktu nih masih meraba-raba. Apalagi udah ada anak dua dan yang satu bayi yang super aktif. Harus semangat cari waktu bikin konten lagiii

    BalasHapus
  10. Iya betul, semuanya dialami banget..wkwkwk
    Mudah-mudahan seiring dengan ikutan komunitas Connecting Mama, bisa lebih produktif lagi seperti Mama-mama lain

    BalasHapus
  11. Malu banget setelah baca artikel di Connecting Mama mengenai tantangan menjad Mama Digital. Aku sering banget mengandalkan "nanti" padahal ya.. beberapa kali sering meleset karena entah ada kejadian tak terduga apaaa...yang di luar prediksi.
    Hiiks~
    Penting banget time management dalam aktivitas sehari-hari.

    BalasHapus
  12. Perlu kesiapan mental juga nih menghadapi komentar-komentar yang toxic.

    BalasHapus
  13. No 1 itu suka bikin baper memang 😅 Jadi kadang kalau ada komen yang kurang asyik jadi saya biarkan aja dulu.

    BalasHapus
  14. Makasih mama sudah mengingat kan banyak banget PR diriku yang belum bisa se ontime tips ini. Bismillah mulai berbenah apalagi maau launching baby makin banyak waktu yang harus dibagi dengan baik.

    BalasHapus
  15. Setuju dengan manajemen waktu. Harus bisa atur waktu agar semua berjalan lancar.

    Kalau komentar, sebisa mungkin kita posting yang positif saja. Kalau pun ada yang komen jelek, ya tak usah ambil pusing

    BalasHapus
  16. Masih jadi PR nih buat saya sebagai mama digital yang doyan bener dengan kata 'nanti'. Padahal ntar kerjaan numpuk pun jadinya kewalahan sendiri. Bingung harus menyelesaikan yang mana terlebih dahulu.

    BalasHapus
  17. Manajemen waktu memang penting. Rempong urusan rumah tangga tapi tetap usahakan menulis ya.

    BalasHapus
  18. Kelemahan saya ini yang selalu bilang nanti, pas mendekati deadline malah jadi kebingungan. Bener harus dirubah pemikiran gini

    BalasHapus
  19. Kadang to do list sih yang ga sesuai, udah capek disusun eh taunya banyak yang ngga dikerjain

    BalasHapus
  20. wah, aku masih susah banget manajemen waktunya, huhuhu. Bener masih terjebak dengan kata "nanti". Walaupun tau kalo udah bilang nanti bakal bahaya, bakal susah sendiri, tapi teteup aja ya. Bener2 tantangan terberat itu tuh diri sendiri sih :(

    BalasHapus
  21. Terasa sekali toxic-nya dunia digital. Apalagi orang-orang bisa sesuka hati berkomentar karena menggunakan akun anonim atau akun palsu. Nggak pesuli komentar jahatnya melukai orang lain.

    BalasHapus